Pagi yang Sibuk
Aku terbangun oleh bunyi notifikasi email dari laptopku yang masih terbuka di meja. Layarnya masih menyala, menunjukkan draft laporan yang ku-kerja semalaman. "Ah, ternyata aku ketiduran lagi," gumamku sambil mengusap mata. Laptop tuanya yang sudah berusia 3 tahun itu setia menemaniku menyelesaikan deadline proyek kantor.
Teman Kerja yang Sabar
Permukaan keyboard-nya sudah mulai mengilap di beberapa huruf yang sering kugunakan - A, S, dan E. Baterainya memang tidak seperti dulu lagi, hanya bertahan 2 jam sebelum harus dicharge ulang. Tapi dia tak pernah mengeluh meski sering kupaksa bekerja 12 jam nonstop. Bahkan ketika ketinggalan di lantai dan casing-nya penyok, dia tetap bekerja dengan baik.
Saksi Perjuangan : Laptop ini telah menemani banyak momen penting, Presentasi pertamaku di kantor baru, Malam-malam panjang mengerjakan proyek sampingan, Bahkan saat kuputuskan untuk mulai menulis blog. Layarnya pernah retak ketika adikku tak sengaja menjatuhkannya, tapi untungnya masih bisa digunakan. Speaker-nya mulai berdengung pelan kalau volumenya terlalu keras.
Tak Sempurna, tapi Berarti : Aku sering iri melihat laptop baru teman-temanku yang tipis dan cepat. Tapi setiap kali ingin mengganti, aku selalu teringat semua kenangan bersamanya. Dia mungkin tidak secanggih laptop keluaran terbaru, tapi dia mengerti semua kebiasaanku - mulai dari cara mengetikku yang keras sampai file-file yang selalu kuatur dengan cara khusus.
Epilog : Sekarang aku sedang mengetik cerita ini dengan laptop yang sama. Masih setia, masih bertahan. Mungkin suatu hari nanti aku benar-benar harus menggantinya. Tapi untuk saat ini, terima kasih untuk semua momen dan pelajaran yang telah kau berikan, laptop tua ku.
Yang mau komen yo silahkan di service laptop madiun